Postingan

Identifikasi Kation

Analisa kualitatif dapat dilakukan pada bermacam-macam skala dalam analisis makro. Kuantitas zat yang dikerjakan 0.5-1 gram, volume larutan yang diambil untuk analisis sekitar 0.05 gram dan volume larutan sekitar 1 ml. Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering diterapkan untuk zat  padat. Sedangkan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Pada reaksi basah diperlukan suatu reagensia golongan secara sistematik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia golongan-golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen, sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Dengan demikian,  klasifikasi kation yang paling umum, didasarka

UAS SEMESTER II bagi Teman-teman Teknik Kimia Malam (TIKAM)

Gambar
Ujian Akhir Semester II (UAS) akhirnya berakhir tadi malam, selasa, 26 juli 2011. Ujian yang dilaksanakan hampir dalam kurun 2 minggu tersebut, Alhamdulillah bisa dilalui oleh semua teman-teman TIKAM dengan lancar. Kenapa tidak, dari 9 mata kuliah yang kami ambil (22 SKS) hampir semuanya OPEN BOOK terkecuali mata kuliah Teknik Menggambar. Awalnya berita ters ebut ditanggapi dengan senang hati dan santai dalam menghadapi ujian, namun ketika ujian dibuka dengan mata kuliah Kalkulus 2 meskipun OPEN BOOK,

ELEKTROKIMIA

Gambar
Elektrokimia   adalah ilmu yang mempelajari aspek   elektronik   dari reaksi kimia.   Elemen   yang digunakan dalam   reaksi   elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya   elektron   yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu   sel galvanik   dan   sel elektrolisa . Konsep Reduksi – Oksidasi (Redoks) Pada mulanya, pembahasan reaksi redoks hanya meliputi zat – zat yang mengandung oksigen saja. Reaksi oksidasi dianggap sebagai reaksi penambahan oksigen, dan reaksi reduksi adalah reaksi pengurangan oksigen. Tetapi, saat ini pengertian redoks diperluas menjadi reaksi perpindahan elektron. Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron, dimana suatu zat memberikan elektron kepada lainnya. Contoh : Cu à   Cu 2+   +  2e - Sedangkan reaksi reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron, dimana suatu zat menerima elektron dari zat lain. Contoh : Cu 2+   +  2e - à Cu Senyawa yang mengalami oksidasi disebut sebagai r

Reaksi Anion

Pada hakekatnya, proses-proses skema klasifikasi yang dipakai dapat dibagi ke dalam :             KELAS A Gas dilepaskan dengan asam kloriada encer atau asam sulfat encer : Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat. Gas atau uap asam dilepaskan dengan sulfat pekat ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat yang berikut : fluorida, heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasionoferat (II), heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.

Analisa Volumetri

Analisa volumetri merupakan suatu cara pemeriksaan jumlah zat yang didasarkan pada pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan, yang telah diketahui konsentrasinya untuk bereaksi dengan stoikhiometri dengan zat yang ditentukan. Larutan yang digunakan dengan konsentrasi yang telah diketahui dinamakan larutan standart atau larutan baku. Konsentrasi larutan standart ditentukan melalui sebuah proses yang disebut standarisasi atau pembakuan. Cara yang mudah untuk standarisasi adalah dengan titrasi. Dalam titrasi diperlukan suatu larutan sebagai titran untuk menitrasi suatu larutan baku primer. Titrasi standarisasi harus diusahakan dengan ketelitian sebesar-besarnya.

PROSES BASAH DAN KERING PADA SEMEN

PROSES PEMBUATAN SEMEN Pada umumnya ada 2 macam proses pembuatan semen, yaitu: A. Proses Basah Disebut proses basah bila bahan mentah selain gips sebelum dibakar dalam kiln dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu dan digiling halus sehingga menjadi luluhan ( umpan ). Proses selanjutnya sama seperti proses kering. B. Proses kering Disebut proses kering bila bahan baku selain gips sebelum dibakar dalam tanur putar (rotary kiln) digiling dalam keadaan kering. Proses ini banyak digunakan di Eropa sebab bahan dasarnya tanah liat diambil dar